Bapak Kepala Bakorwil III Malang didampingi oleh Kepala Bidang Pemerintahan, Kepala Bidang Pembangunan Ekonomi, Kepala Bidang Kemasyarakatan, para Pejabat Pengawas serta staf pelaksana Bakorwil III Malang menghadiri Upacara Ziarah dan Tabur Bunga bertempat di Makam Bung Karno, Jl. Ir. Soekarno No. 152 Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar sejak pukul 08.00 WIB hari ini (04/10). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara Peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur.
Bapak Pj. Gubernur Jawa Timur bertindak selaku Inspektur dalam upacara hari ini. Sejarah otobiografi Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia turut dibacakan oleh pembawa acara untuk menghormati dan mengenang jasa beliau. Rangkaian kegiatan upacara dan ziarah ditutup dengan doa ziarah yang dipimpin oleh Bapak Kahfi Annezar sebagai salah satu juru kunci Makam Bung Karno dilanjutkan pembagian tali asih kepada beberapa juru kunci lain serta anak yatim piatu.
Semoga kegiatan ini semakin meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme seluruh peserta upacara serta seluruh ASN Provinsi Jawa Timur untuk mewujudkan Jawa Timur yang bersatu dan bersama untuk maju!
Sejarah Singkat Pahlawan Nasional Proklamator Kemerdekaan Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. H. Soekarno
Ir. H. Soekarno dilahirkan di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama asli Kusno Sosrodiharjo. Putra dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ibu Ida Ayu Nyoman Rai. Terlahir di pagi hari saat fajar mulai menyingsing, sehingga ibunya menyebut beliau dengan “Putra Sang Fajar”. Semasa kecil Bung Karno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo. Pertama kali bersekolah di Tulungagung kemudian berpindah-pindah hingga akhirnya lulus ujian Insinyur pada tanggal 25 Mei 1926 dari Technische Hoogeschool te Bandoeng atau sekarang disebut ITB Jurusan Teknik Sipil. Pada tanggal 29 Desember 1929, Belanda memasukkan Bung Karno ke Penjara Sukamiskin Bandung karena merumuskan ajaran marhaenisme dan mendirikan partai dengan tujuan Indonesia Merdeka.
Di penjara beliau membuat pledoi Indonesia menggugat. Pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno berpidato di depan Gedung Sidang BPUPKI mengusulkan 5 dasar negara Indonesia Merdeka yang disebut dengan Pancasila. Hingga akhirnya setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 bertepatan dengan 9 Ramadhan 1364 Hijriah, Ir. Soeakarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang PPKI, Ir. Soekarno dipilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Pada tanggal 17 Desember 1949, Bung Karno diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat melalui proses upacara pelantikan yang dilakukan di Bangsal Siti Hinggil, Keraton Yogyakarta. Republik Indonesia Serikat secara resmi dibubarkan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1950 bertepatan dengan Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Ke-5 dan digantikan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tanggal 18 – 24 April 1955 sebagai bentuk keprihatinan terhadap nasib bangsa Asia-Afrika yang belum merdeka, Presiden Soekarno mengambil inisiatif untuk mengadakan konferensi Asia-Afrika di Bandung, menghasilkan Dasasila Bandung. Momentum konferensi Asia-Afrika ini sekaligus sebagai pondasi pembentukan gerakan Non-blok. Pada tanggal 30 September 1960, Presiden Soekarno menyampaikan pidato berjudul “To Build the World Anew” di depan sidang umum PBB. Pidato ini merupakan gagasan Bung Karno yang menyentak dunia, beliau menawarkan Pancasila sebagai Ideologi dunia. Pada tahun 2023 pidato tersebut ditetapkan sebagai “Memory Of The World” atau “Arsip Warisan Dunia” oleh UNESCO.
Setelah menderita sakit pada Hari Ahad 21 Juli 1970, Ir. Soekarno meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta. Jenazahnya disemayamkan di Wisma Yaso Jakarta dan dimakamkan di Kelurahan Bendogerit Kota Blitar. Sejak tanggal 21 Juli 1970 keberadaan dan pengelolaan makam Bung Karno menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat. Namun setelah dilakukan pemugaran sesuai keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 1979 Pengurusan Pembinaan dan Pengelolaan makam Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Ir. Soekarno diselenggarakan oleh Wali Kota Blitar. Sehingga sejak tahun 1979 Kota Blitar berhak menyandang identitas sebagai “Bumi Bung Karno”. Pada tahun 1986 Pemerintah telah menganugrahkan Pahlawan Proklamator kepada Ir. Soekarno dan pada tahun 2012 berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 83/TK/2012 tanggal 07 November 2012 Pemerintah telah menganugrahkan gelar Pahlawan Nasonal kepada Alm. Ir. Soekarno.