Atlet panjat tebing Jawa Timur, Alma Ariella Tsany; atlet panjat tebing Jawa Barat, Widia Fujiyanti; dan atlet panjat tebing DIY, Sukma Lintang (dari kiri ke kanan) berpose setelah menerima medali cabang panjat tebing nomor lead putri di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Senin (16/9/2024). Foto: KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Jatim Newsroom – Pemanjat tebing, Alma Ariella Tsany, menyumbangkan medali perunggu untuk kontingen Jatim melalui nomor Lead Perorangan Putri skor 42 poin pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 yang berlangsung di arena panjat tebing komplek Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin, (16/9/2024).
Sementara untuk medali emas direbut oleh Widia Fujiyanti, atlet panjat tebing asal Jawa Barat yang berhasil mencetak skor 43 poin. Perolehan poin Widia menghentikan langkah Alma untuk merebut emas pada cabor dngan nomor tersebut. Dan untuk medali perunggu diraih oleh Sukma Lintang Cahyani dari DI Yogyakarta dengan skor 42+ dan waktu pemanjatan 4 menit 48 detik.
Melansir kompas.id, PON XXI Aceh-Sumut merupakan debut pertama Alma. Namun Ia telah menorehkan prestasi gemilang. Medali perak merupakan medali ketiganya di PON Aceh-Sumut 2024. Pada dua nomor sebelumnya, kombinasi (lead dan boulder) campuran dan kombinasi perorangan putri, Alma mampu menggondol medali emas.
Pada nomor lead, Alma tidak hanya mampu menembus babak final. Pemanjat asal Gresik, Jawa Timur, ini juga menunjukkan kekuatan mental dengan mengatasi senior-seniornya. Widia, misalnya. Atlet asal Jabar ini terpaut usia hingga 10 tahun dengan Alma, dan merupakan juara bertahan lead perorangan putri.
Widia bukan hanya berpengalaman berkompetisi di level nasional seperti PON, melainkan juga telah mencicipi ajang-ajang internasional. Sejak 2015, terhitung Widia telah dua kali mengikuti kejuaraan dunia remaja, tiga kali kejuaraan dunia, dan sekali piala dunia.
Lead merupakan nomor panjat tebing yang mengutamakan ketangkasan. Dalam perlombaan, atlet hanya diberikan satu kesempatan untuk mencapai puncak dalam waktu enam menit. Apabila tidak ada yang mencapai puncak, pemenang ditentukan dari siapa pemanjat yang mampu mencapai titik poin paling tinggi antara satu hingga 50.
Terkait Alma, Pelatih panjat tebing Jatim, Ronald Mamarimbing, berpendapat, bahwa salah satu kekuatan Alma adalah mentalitasnya. Alma memiliki mentalitas juara sehingga enggan menyerah dan menolak takut ketika berlomba dengan lawan yang lebih senior.
Padahal, kata Ronald, tekanan dan beban bagi Alma sebenarnya cukup besar karena belum punya pengalaman pada ajang sekelas PON. Namun, Alma mampu mengatasinya dengan baik.
“Ini adalah modal positif bagi Alma, dan semoga mampu mengantarkannya menjadi bintang panjat tebing di masa depan,” ujar Ronald.(red)