dari Kafilah Jatim adu Karya Tulis Ilmiah Al Quran (KTIQ) Putra pada perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-XXX.
Jatim Newsroom- Auditorium Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kalimantan Timur seketika berubah menjadi medan pertempuran sengit kala kafilah dari seluruh penjuru negeri adu Karya Tulis Ilmiah Al Quran (KTIQ) Putra pada perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-XXX.
Pada, Selasa (10/9/2024), para utusan terbaik dari 34 provinsi ini berpacu melawan waktu selama delapan jam penuh untuk menyusun karya tulis ilmiah yang akan menjadi penentu nasib mereka dalam ajang bergengsi ini. Untuk kategori putra, Kafilah Jatim di wakili oleh Ali Mursyid Azizi.
Sebelumnya, pada Senin (9/9/2024) di tempat yang sama, perlombaan KTIQ untuk kategori putri juga telah digelar. Peserta dari Jawa Timur, Mas Rifqiyah Maulana Al Fisyah, menjadi salah satu peserta yang mewakili provinsi tersebut.
Pembina KTIQ kafilah Jawa Timur, Kamal Yusuf, menyatakan optimismenya akan performa kedua anak didiknya. “Kami yakin mereka akan memberikan hasil yang terbaik. Mereka telah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni,” ujar Yusuf.
Perlombaan KTIQ merupakan salah satu cabang lomba yang cukup prestisius dalam MTQ Nasional. Para peserta dituntut untuk memiliki pemahaman mendalam tentang Al Quran, tafsirnya, dan metode penulisan ilmiah.
Pembina KTIQ kafilah Jawa Timur, Akmal Yusuf saat berada di penginapan sebelum menuju lokasi perlombaan.
Secara teknis, setiap peserta harus menyusun karya tulis dengan tema yang telah ditentukan oleh panitia penyelenggara. Tema tersebut biasanya berkaitan dengan isu-isu kontemporer yang dikaitkan dengan ajaran Al Quran.
Usai sesi penyusunan karya tulis, para peserta akan mempresentasikan hasil karyanya di hadapan dewan juri. Dewan juri akan menilai kualitas karya tulis, kemampuan peserta dalam menyampaikan presentasi, serta penguasaan materi yang mereka miliki.
Cabang lomba KTIQ mendapat perhatian khusus dari panitia penyelenggara. “Kami berupaya memfasilitasi peserta dengan baik. Kami juga melibatkan dewan juri yang kompeten dan berpengalaman agar penilaian dapat dilakukan secara objektif dan adil,” kata salah satu panitia.
“Mohon doa dan restunya semoga peserta asal Jatim mendapatkan hasil dan nilai yang terbaik, sehingga lolos ke final serta meraih juara satu,” harap Yusuf. (ja/hjr)