Kafilah Jawa Timur (Jatim) memberikan sentuhan istimewa pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX di Samarinda dengan mengenakan batik khas Madura dari Pamekasan.
Jatim Newsroom – Kafilah Jawa Timur (Jatim) memberikan sentuhan istimewa pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX di Samarinda dengan mengenakan batik khas Madura dari Pamekasan. Batik tersebut diproduksi oleh UMKM lokal, Batik Bintang Abadi Pamekasan, yang dikelola oleh Abd Rahman. Dalam perhelatan akbar ini, Kafilah Jatim tampil anggun dan penuh kharisma dengan tiga motif batik yang sarat makna: Sekarjagat, Kelleng, dan Dasaran Bintang Malam.
Motif Sekarjagat menggambarkan keindahan keragaman budaya dan alam yang menyatukan masyarakat dunia, sejalan dengan semangat MTQ yang mempererat ukhuwah dan kebersamaan. Sementara motif Kelleng melambangkan nilai-nilai silaturahim dan persaudaraan, yang menjadi pondasi kuat hubungan antarsesama dalam masyarakat. Adapun motif Dasaran Bintang Malam merefleksikan kharisma dan cahaya yang menerangi kegelapan, memberikan inspirasi bagi sesama untuk selalu berbuat baik dan menjadi pelita di tengah kehidupan.
Kafilah Jatim tampil anggun dan penuh kharisma dengan tiga motif batik yang sarat makna: Sekarjagat, Kelleng, dan Dasaran Bintang Malam.
Kain batik karya Batik Bintang Abadi Pamekasan ini tidak hanya mempercantik penampilan Kafilah Jatim, tetapi juga menjadi bentuk dukungan nyata terhadap produk-produk lokal UMKM Madura. “Kami bangga bisa menampilkan batik Pamekasan di panggung nasional. Ini bukan hanya tentang estetika, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Jawa Timur, khususnya Pamekasan, kepada khalayak luas,” ujar salah satu anggota kafilah.
Kehadiran batik Pamekasan di MTQ Nasional XXX ini menjadi bukti bahwa kekayaan budaya lokal mampu berkontribusi pada event-event nasional sekaligus mengangkat derajat pelaku UMKM lokal seperti Batik Bintang Abadi Pamekasan. Dengan mengusung motif-motif penuh makna, Kafilah Jatim berharap dapat menyinari panggung MTQ dengan prestasi dan semangat persaudaraan. (jal/s)