Dua Atlet Wushu Jatim Incar Prestasi Asian Games

Cabor Wushu. Sumber Foto: PB PON XXI/2024 Sumut

Jatim Newsroom – Dua atlet wushu taolu asal Jatim, Michael Arroll Nestor Jennings dan Jessie Djalimin peraih medali emas nomor wing chun butterfly sword dan wing chun wooden dummy pada PON XXI/2024, di GOR Dispora Sumut, bermimpi untuk bisa terus berprestasi dan maju hingga Asian Games. 

Mengutip laman ponxxi.sumutprov.go.id, Sabtu (14/9/2024), Michael yang menjadi atlet wushu sejak tahun 2015 ini mengatakan, baru pertama kali mengikuti PON dan langsung mendapatkan medali emas. Meski sebelumnya, ia juga meraih medali emas pada Pra PON dan ajang Moscow Wushu Stars 2024 di nomor Wooden Dummy dan Butterfly Sword.

“Saya sudah berlatih di wushu ini sejak tahun 2015 usia 10 tahunan. Tapi untuk fokus di nomor seni dari cabang olahraga wushu wing chun baru setahun belakangan ini. Sangat bersyukur bisa mendapatkan emas di PON 2024 ini, menambah jumlah perolehan medali emas bagi Jatim,” ujarnya. 

Menurutnya saat pertandingan PON XXI kemarin, Michael yang kini berusia 20 tahun ini sudah optimis akan meraih medali emas karena telah mempersembahkan penampilan terbaiknya dengan sebelumnya menjalani latihan yang sangat intensif.

“Saingan terberat kemarin pada wing chun itu Jateng, DKI dan Sumut sebagai tuan rumah. Tapi syukur semua sudah bisa diatasi dan meraih medali emas. Karena kami semua juga ditargetkan dapat medali emas,” katanya. 

Diceritakannya, sepanjang tahun ini berlatih setiap hari baik pagi maupun sore, dengan tambahan latihan mandiri hingga malam hari. Karena ia meyakini semakin keras berlatih, dirinya semakin yakin terhadap kemampuan yang dimiliki.

“Saya ingin membawa wing chun ke panggung yang lebih besar, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional. Sampai saat ini juga pemerintah Jatim sangat mensupport cabang olahraga wushu,” ucapnya bangga. 

Michael mengaku salah satu alasannya mencintai nomor seni dari cabang olahraga wushu yaitu wing chun bermula dari film “Ip Man” yang diperankan oleh aktor Donnie Yen.

Gerakan-gerakan yang ditampilkan, ekspresi yang kuat, serta aura yang memukau dari karakter Donnie Yen di film itu meninggalkan kesan yang mendalam bagi dirinya.

Setelah menonton film tersebut, kecintaannya terhadap wing chun semakin tumbuh sehingga mendorongnya untuk mendalami seni bela diri ini lebih serius. “Syukurnya orang tua saya sangat mendukung saat saya ingin fokus pada wushu nomor wing chun. Padahal ayah saya atlet badminton di Jatim. Tapi memang wushu itu sangat memberikan lebih banyak manfaat yaitu kita bisa lebih disiplin dan memiliki mental kuat,” imbuhnya. 

Sama halnya dengan Jessy yang telah mendalami olahraga wushu sejak usia 7 tahun. Meski pertama kali meraih medali emas pada PON XXI ini, tapi ia juga berkeinginan untuk bisa bertanding dan menang di tingkat internasional yakni Asean Games. 

“Saya akan terus berlatih, semoga bisa ikut Asian Games dan menyumbang emas untuk Indonesia,” tuturnya yang pada Pra PON dapat medali perak. (idc/hjr)

#PON XXI 2024 #pekan olahraga nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *