Cabor Dancesport. Sumber Foto: PB PON XXI/2024 Sumut
Jatim Newsroom – Di tengah riuh rendahnya perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Sumatera Utara, ada satu sosok muda yang tampak tekun menjalankan tugasnya di bagian ticketing cabang olahraga (cabor) dance sport.
Mengutip laman ponxxi.sumutprov.go.id, Jumat (13/9/2024), namanya Faratika Calista Nasution, seorang mahasiswi semester 7 Fakultas Kedokteran di Universitas Sumatera Utara (USU). Di balik wajahnya yang ramah, tersimpan kebanggaan dan antusiasme yang besar sebagai seorang volunteer di ajang olahraga bergengsi ini.
“Ini kesempatan emas, apalagi Sumut menjadi tuan rumah setelah kurang lebih 70 tahun sejak terakhir kali PON dihelat di sini,” ujarnya dengan mata berbinar.
“Kita nggak tahu kapan lagi Sumut bakal jadi tuan rumah lagi untuk PON,” sambungnya.
Bagi Fara, panggilan akrabnya, kesempatan ini terasa istimewa. Tidak hanya karena PON XXI kembali digelar di tanah kelahirannya, tetapi juga karena momen ini hadir tepat di usia yang memungkinkan dia untuk terlibat langsung sebagai relawan.
“Senang bisa bergabung, senang bisa mengenal banyak orang, dan ini jadi pengalaman pertama saya melihat langsung bagaimana mengurus sebuah acara skala nasional seperti ini,” tambahnya dengan nada riang.
Sebagai volunteer, Fara tidak hanya bertugas di ticketing, namun juga terlibat dalam mengontrol gate di venue. Di antara kerumunan penonton yang antusias, sering kali terjadi kekacauan kecil.
Beberapa kali, Ia harus menghadapi penonton yang mencoba menerobos masuk tanpa tiket yang jelas. Namun, baginya, semua ini adalah bagian dari dinamika yang harus dihadapi dalam sebuah acara besar seperti PON.
“Memang ramai dan kadang-kadang hectic, tapi ya wajar. Ini kan pertandingan olahraga yang memang menyedot perhatian publik,” katanya, tersenyum tipis.
Di venue cabang dance sport, suasana tampak tak pernah sepi. Sejak hari pertama pertandingan digelar hingga Kamis, 12 September 2024, setiap hari selalu ada penonton yang berjubel memenuhi ruangan. Fara sendiri mengaku terkejut dengan tingginya minat masyarakat terhadap cabang ini.
“Kami saja tidak menyangka kalau begitu banyak masyarakat yang meminati cabor dance sport, bukan hanya dari Kota Medan, tapi juga dari luar kota,” tuturnya.
Pada hari ini saja, Fara mencatat bahwa sudah terjual 245 tiket. Sementara itu, panitia juga menyediakan 200 tiket gratis bagi penonton yang ingin menyaksikan pertandingan secara langsung. Jumlah yang tidak sedikit, dan membuktikan dance sport berhasil mencuri perhatian masyarakat luas.
Di balik tugasnya yang tampak sederhana, Fara menyimpan harapan besar. Ia berharap PON XXI bisa berjalan lancar tanpa hambatan, agar Sumatera Utara bisa kembali berdiri dengan bangga sebagai tuan rumah yang sukses. “Semoga semuanya berjalan mulus, dan Sumut bisa membuktikan bahwa kita mampu menggelar event besar ini dengan baik,” tuturnya penuh semangat.
Dalam kesibukan dan hiruk-pikuk perhelatan ini, Fara adalah salah satu dari ratusan relawan yang tak hanya mengorbankan waktu, tetapi juga menyumbangkan tenaga dan semangatnya demi kesuksesan acara. Baginya, menjadi bagian dari sejarah adalah kebanggaan tersendiri. Terlepas dari tantangan yang dihadapi, ia tetap menjalankan tugasnya dengan senyum yang tak pernah luntur.
PON XXI bukan hanya tentang pertandingan dan medali, tetapi juga tentang semangat kebersamaan dan gotong royong dari orang-orang seperti Faratika Calista Nasution. Mereka adalah para pahlawan di balik layar, yang membuat roda besar acara ini terus berputar. (idc/hjr)