Tim Medis PON XXI/2024 Sumut
Jatim Newsroom – Usainya pertandingan maraton putra dan putri PON XXI Aceh-Sumut, maka berakhirlah pertandingan cabor atletik di Stadion Madya Atletik, Desa Sena, Deli Serdang, Sumatra Utara.
Mengutip laman ponxxi.sumutprov.go.id, Jumat (20/9/2024), resep kesuksesan ini bukan langsung begitu saja tanpa ada persiapan. Ada tim yang mungkin luput dari mata banyak orang seperti Tim Medical Centre.
Afifuddin Harahap selaku penanggung jawab Tim Medical Center PON, ternyata memiliki banyak persiapan dari awal pertandingan hingga selesai (12-19 September 2024).
Dia menjelaskan Tim Medical Center PON ini selalu siap siaga setiap harinya dengan kuota petugas yang sudah ditetapkan guna menghadapi segala situasi terkait kesehatan.
“Setiap hari kita di sini ada menginap 2 orang. Nah ketika sudah ada pertandingan ditambah dengan 1 dokter,” kata Afif.
Tim Medical Center PON ini juga dikatakannya tergabung dari berbagai daerah, seperti Asahan, Padang Lawas Utara, Parapat dan juga Medan.
“Kita ini tersebar dari berbagai daerah. Banyak dari Medan terus ada relawan-relawan dari Asahan, Padang Lawas Utara, Parapat juga ada. Kita ada 7 dokter spesialis, 3 dokter umum. Kemudian nearest-nya ada 8 yang terbagi lagi. Ada nearest gawat darurat, ICU, kemudian ada fisioterapis, farmasi,” kata dia.
Selain itu Afif juga menerangkan Tim Medical Center PON memiliki unit ambulans yang standby sebagai bentuk upaya mensukseskan jalannya perlombaan PON XXI tersebut.
“Ambulans ada yang standby, dari RS Amri Tambunan juga ada dari rumah sakit Adam Malik. Dan yang satu lagi PSC, itu sudah penambahan dari kita, tapi untuk spesialis ke atletik,” ucap Afif.
Soal kendala yang pernah terjadi selama PON XXI, dia menyebutkan adanya beberapa faktor memungkinkan harus ditangani mereka. Disampaikannya sejauh ini terdapat 10 hingga 15 atlet saja mengalami berbagai problem.
“Karena faktor cuaca, kemarin juga atletik 400 meter (dan) 800 meter begitu,” kata penanggung jawab Tim Medical Center tersebut.
“Dari awal untuk Medical Center ini, memang rata-rata itu ada 10 sampai 15 atlet. Itu lagi terutama wasit-wasit itu sudah 60 tahun ke atas. Masalahnya hipertensi. Dan itu tertangani,” ujarnya. (idc/s)